Tumbuhkan Kebersamaan, SMAN 1 Ambarawa Gelar Berbagai Lomba Peringati HUT RI Ke-72


(Gambar peserta saat sedang lomba makan kerupuk)
Liputan: Wahyudi (@guswahyudi) ,  Dimas, Ahluzain O.
Jawara, Ambarawa- Hari kemerdekaan Indonesia telah di depan mata., seluruh warga sibuk menyiapkan berbagai kebutuhan untuk memperingatinya. Ditengah banyaknya antusiasme warga untuk memperingati, masih terdapat juga warga lainnya yang enggan untuk bersama memperingati hari kemerdekaan. Seringkali hari kemerdekaan justru diisi dengan hal-hal yang tidak terlalu positif bahkan cenderung membahayakan baik lingkungan maupun bangsa dan Negara, seperti persekusi dan lainnya. Untuk mengatasi hal tersebut, OSIS SMAN 1 Ambarawa menggelar berbagai perlombaan untuk menumbuhkan jiwa kompetisi, kebersamaan, dan rasa cinta kepada tanah air Indonesia.

OSIS menggelar berbagai perlombaan pada Sabtu pagi (12/08) , perlombaan yang digelar berupa tarik tambang, balap karung, bakiak, makan kerupuk, karaoke lagu-lagu nasional dan lainnya. Dengan semangat kemerdekaan, OSIS SMAN 1 Ambarawa ingin seluruh warga SMA proaktif dalam menumbuhkan rasa kebersamaan dan cinta tanah air,  “Acara ini memang ditujukan agar kebersamaan antara siswa dan guru semakin erat. Karena setiap wali kelas wajib mendampingi siswanya masing-masing. Selain itu, karaoke lagu-lagu nasional tujuannya agar rasa cinta tanah air siswa meningkat,” tutur M. Abdullah Sidik, salah satu panitia acara. Selain itu, pada perlombaan kali ini panitia mengagendakan partai final dari masing-masing cabang pada siang hari, “Finalnya nanti siang setelah dhuhur, sekitar jam 1,” tutur Imam Safingi, Ketua pelaksana.

Acara yang digelar meriah ini, diikuti oleh seluruh kelas yang ada dan masing-masing kelas mengirimkan guru jagoannya untuk mengikuti lomba balap karung, “Kita sekarang mau nonton guru jagoan yang kita kirim untuk lomba balap karung,” tutur salah satu siswa peserta lomba. Lomba yang diikuti oleh para guru ini akhirnya ditutup dengan kemenangan guru prakarya Zainal Arifin dari kategori guru pria dan Hani dari kategori guru wanita, “Yang menang Pak Ripin dari kategori  pria dan ibu Hani dari kategori wanita,” ungkap Dewi, kordinator tarik tambang guru.

Kegiatan yang dimulai sejak pagi ini, merupakan inisiatif dari para siswa SMAN 1 Ambarawa. Kepala SMAN 1 Ambarawa mengungkapkan rasa bangganya terhadap para siswa, karena memiliki pikiran yang semakin maju terhadap keadaan yang ada, “Saya bangga, karena kegiatan ini merupakan kegiatan yang dirancang, diusulkan, dan dilakukan oleh siswa. Ini merupakan kemajuan berfikir, saya sangat bangga dengan siswa yang berani mengungkapkan ide kreatifnya,” ungkap Yulizar dalam sambutannya. Ditengah antusiasme para peserta, Kepala SMAN 1 Ambarawa, Yulizar, turut berkomentar mengenai ketidakhadiran para wali kelas untuk mendampingi siswanya masing-masing, “Saya rasa wali kelasnya ini kurang kompak dengan siswanya, masa siswanya hadir tapi wali kelasnya tidak,” tuturnya. Para guru yang hadir juga turut bercuit mengenai ketidakhadiran para wali kelas, “Dari dulu memang wali kelas itu tidak terlalu perhatian sama anaknya. Terbukti kan?, hanya beberapa gelintir saja yang hadir. Ini sudah terjadi dari dulu, seharusnya sekarang sudah lebih baik, tapi ternyata masih saja,” ungka salah seorang yang hadir.

Selain para wali kelas tidak hadir, sempat terjadi adu mulut antara pemain dan panitia dalam lomba tarik tambang. peserta yang kalah tanding tiba-tiba memaki panitia dan lawannya yang menang. Setelah ditelusuri, peserta yang mengamuk tersebut adalah kelas 11 IPS 3. Suporter kelas 11 IPS 3 tidak terima karena kelasnya kalah sehingga adu mulut yang terjadi sempat mengganggu jalannya perlombaan tarik tambang, “Mereka itu nggak terima kalau kelasnya kalah kan aneh sampek marah juga. Ini kan hanya lomba biasa untuk kebersamaan, bukan piala Gubernur jadi nggak perlu marah-marah,” tutur salah seorang panitia. Karena dirasa mengganggu, akhirnya panitia mengusir para suporter berbadan besar tersebut, “Ini mengganggu pertandingan jadi biar pergi saja,” tambah panitia lain.

Ditengah final lomba tarik tambang, ketua jawara ,Wahyudi, yang merupakan peserta lomba mengalami kram di kaki sehingga membuat kelasnya harus puas di posisi juara dua, “Kaki saya kram, jadi harus kelaur dari arena. Terpaksa tim saya juara dua,” tutur wahyudi. Kegiatan ini ditutup dengan pembacaan pemenang dari masing-masing perlombaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kompetisi Pencak Silat Tingkat Regional Jawa-Sumatera, SMAN 1 Ambarawa Raih Juara Umum 3

Lomba Menulis Cerpen, Puisi, Esai, dan Artikel Tingkat Nasional