Ikuti Karnaval Hari Kemerdekaan, SMAN 1 Ambarawa Angkat Tema Budaya


(Gambar Peserta Karnaval)
Liputan: Wahyudi (@guswahyudi)

Jawara, Ambarawa- Agenda tahunan pada hari kemerdekaan di Kecamatan Ambarawa selain menggelar kompetisi adalah karnaval. Karnaval yang digelar setiap tahun ini menyedot perhatian dari masyarakat Kecamatan Ambarawa maupun luar Kecamatan Ambarawa. Seperti pada Sabtu Sore (19/08), Kecamatan Ambarawa kembali menggelar karnaval dalam rangka memeriahkan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia, “Karnaval ini  digelar untuk memperingati HUT RI ke-72,” tutur Andi Guntarto, salah seorang panitia HUT RI Kecamatan Ambarawa. Karnaval kali ini digelar dengan sangat meriah, karena hampir setiap institusi di Kecamatan Ambarawa mengikuti karnaval ini, “Yang mengikuti karnaval ini banyak sekali, mulai dari sekolah, sanggar, sampai kelompok wanita tani pun ikut tampil,” tambahnya lagi.

Karnaval kali ini memiliki rute dari Lapangan Mujisari hingga kantor KUPT Pendidikan Kecamatan Ambarawa, “Rutenya dari tahun kemarin itu dari Lapangan Mujisari sampai Kantor KUPT Pendidikan Kecamatan Ambarawa, karena biasanya kan dari Pasar Sumberagung tapi terlalu jauh sehingga sudah dua tahun kita rubah,” jelas salah seorang panitia Karnaval. Semua peserta karnaval, berusaha menampilkan yang terbaik pada kesempatan kali ini. Tak beda dengan SMAN 1 Ambarawa yang mempersipakan segala hal mulai dari kostum hingga pernak-pernik karnaval, “Kita mulai persiapan untuk karnaval sejak tiga hari lalu, karena kan kita harus total. Ini juga kan ada penilaiannya,” tutur Ahluzain Octuviadi, salah seorang anggota OSIS. Pada tahun ini, SMAN 1 Ambarawa mengangkat tema tentang Budaya, karena menurut Pembina OSIS, Sri Mainingsah, Indonesia memiliki beragam budaya. Jadi menurutnya, mengangkat isu budaya adalah sesuatu yang harus diangkat agar budaya lokal tidak luntur di makan zaman, “Tahun ini kita mengambil tema budaya, karena kita kan banyak budayanya jadi sekalian kita kenalkan. Biar budayanya nggak ilang,” tuturnya.

Pada tahun ini peserta karnaval pun ada yang berbeda, karean setiap kelas wajib mengirimkan perwakilan untuk mengikuti karnaval di Kecamatan Ambarawa. Selain itu, para peserta juga dinilai disekolahan. Bagi peserta dengan kostum karnaval terbaik akan mendapat penghargaan dari sekolah, “Ini pesertanya dari beberapa ekskul dan setiap kelas wajib mengirimkan salah satu atau lebih siswanya untuk ikut berpartisipasi. Dari sekolah juga akan diadakan penilaian, yang paling bagus nanti kita kasih penghargaan. Insyaallah nanti jurinya Pak Pi’i,” ungkap Imam Safingi, Ketua OSIS, SMAN 1 Ambarawa.

Para siswa yang mengikuti karnaval juga mengenakan pakaian karnaval yang sangat bagus dan unik. Selain itu, mereka juga mengangkat berbagai budaya yang ada di Indonesia mulai dari Lampung hingga Toraja, “Pakaian karnavalnya bagus-bagus, ada unsur etniknya. Ada yang Lampung, sampai ada juga yang mengangkat budaya Tanah Toraja yang khas dengan tanduk kerbaunya,” jelas Dwi Puji Lestari, salah satu anggota OSIS. Para guru juga mngungkapkan rasa bangganya, karena selain mengangkat budaya lokal, para peserta juga mengangkat isu lingkungan dengan menggunakan barang bekas untuk membuat kostumnya, “Kami cukup bangga dengan penampilan siswa-siswi SMAN 1 Ambarawa, karena mereka mengangkat Budaya lokal untuk kostumnya. Selain itu juga, mereka menggunakan barang bekas mulai dari koran sampai kardus bekas. Itu sangat kreatif,” puji Wahyu Widiastuti, guru Bahasa Inggris di SMAN 1 Ambarawa.


Dalam karnaval kali ini juga diwarnai dengan aksi unjuk rasa damai dari Pemuda Ansor Kecamatan Ambarawa, unjuk rasa ini tidak terasa unjuk rasa karena mereka turut menjadi peserta karnaval. Mereka menyuarakan ketidakadilan yang terjadi jika full day school benar-benar dilaksanakan, “Kalau pagi sekolah, siang sekolah, sore sekolah, terus kapan ngajinya. Jika full day school jadi dilaksanakan pasti madrasah pada tutup, karena tidak ada muridnya,” ungkap salah seorang anggota unjuk rasa damai. Mereka juga turut berorasi yang menggelitik bagi telinga yang mendengarnya, “Isuk sekolah, awan sekolah, sore sekolah terus kapan ngajine?, isuk awan sore mugur sekolah tok”, selain berorasi demikian mereka pun membawa poster-poster bertuliskan ketidakadilan yang terjadi jika full day school memang dilaksanakan. Acara karnaval berakhir kurang lebih pada pukul 16.00. seluruh peserta berhenti di Kantor KUPT Pendidikan Kecamatan Ambarawa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lomba Menulis Cerpen, Puisi, Esai, dan Artikel Tingkat Nasional

Kompetisi Pencak Silat Tingkat Regional Jawa-Sumatera, SMAN 1 Ambarawa Raih Juara Umum 3

SMAN 1 Ambarawa Laksanakan Pemilihan Ketua OSIS Periode 2017/2018